Kenapa Harus Dia Lagi



Zahra Pov


Akhirnya sekian lama aku menunggu di halte aku bisa menginjakan kakiku di rumah juga , aku langsung melangkahkan kakiku ke rumah dan dari arah ruang tamu aku dapat mecium bau masakan yang sangat mengundang selera dari arah dapur dan pastianya aku tau siapa yang ada di sana .


aku berjalan pelan ke arah dapur dan aku melihat di dapur terdapat seorang wanita parubaya yang cantik walaupun di usia yang tidak lagi muda . iyap dia adalah ibuku, satu-satunya wanita yang membuat ayahku bertekuk lutut di depannya . dia terlihat sedang asik memasak sehingga tidak mendengar panggilanku .


“ mama masak apa ? ” kataku sambil memeluknya dari belakang . ibuku kaget karena gerakanku yang tiba-tiba sampai menumpahkan beberapa sayuran yang sedang ia masak .


“ ya ampun zahra kamu bikin mama kaget aja , liat tuh sampe masakan mama tumpah ” kata mama ku sambil mengerutu . aku hanya membalasnya dengan cengiran khasku .


“ maaf ma..habis dari tadi zahra panggil mama gak denger ”ucapku sambil memberi senyuman terbaiku.


“ yasudah lebih baik kamu kekamar sana istirahat, kamukan masih gak boleh banyak gerak zah ” mamaku ini memang masih khawatir dengan kesehatanku yang suka menurun sejak kecelakaan, jadi dia akan bawel kalau melihatku yang mulai pecicilan lagi kalau sudah merasa baikan .


” iyaaa ma... oh iya ma besok zahra ada kuliah pagi ma” mamaku menghentikan aktifitasnya dan langsung melihat ke arahku dengan tatapan yang tidak aku mengerti .


“ kamu tidak mau pindah kuliah aja ? ” pertanyaan mamaku yang langsung mebuat keningku berkerut


“ loh kenapa mah lagian zahrakan tinggal beberapa semester lagi masa harus pindah sih ” kataku heran dengan pertanyaan ibuku yang tiba-tiba itu . aneh.


“ ya sudah lebih baik kamu kekamar ” kata ibuku sambil membalikan badannya dan melanajutkan aktifitasnya lagi .


walaupun berbagai pertanyaan masih hinggap di kepalaku aku memutuskan untuk melangkah ke kamarku. kamarku terletak di lantai atas rumah. aku tidak suka dengan warna-waran seperti pink jadi warna kamarku sengaja dibuat berwarna putih dan tidak lupa berbagai macam aksen perempuan di sana .


aku membuka kamar dan langsung merbahkan diri dikasur kesayanganku ini . tapi bayangan di rumah sakit tadi tidak bisa hilang di ingatanku begitu saja dokter muda itu entah siapa namanya yang pasti aku tidak akan mau bertemu dengan dia lagi , memang aku akui dia cukup tampan , tapi mengingat sifatnya membuatku malas ketika di dekatnya . heran ada ya laki-laki seperti dia ,mana judes lagi orangnya ih males .


aku memutuskan untuk mebersihkan diriku tidak lama setelah itu aku mendengar mamaku memanggilku untuk makan malam bersama dengan ayahku .kami makan dengan seru tapi yang membuatku kesal adalah ayah yang selalu membicarakan dokter gila itu. ih bikin males aja ,setelah makan aku membantu ibuku untuk membereskan piring sisa kami makan dan langsung menuju ke kamar kembai untuk istirahat .


ke esokan harinya aku berangkat dengan ayahku pergi kekampusku ,aku memang belum di bolehkan untuk menyetir mobil dan kebetulan juga ayahku hari ini tidak ada jadwal praktek pagi jadi dia dengan senang hati mau mengantarku , lumayankan irit ongkos hehehe.


“ kamu kuliah sampe jam berapa ” kata ayahku saat aku hendak turun . aku langsung berhenti ketika tanagan ku ingin membua pintu mobil berfikir sejenak.


“ mungin siang tapi zahra ingin pergi sebentar dengan teman-teman bolehkan yah ”aku memberikan tatapan memohon pada ayahku yang biasanya ini selalu berhasil padanya dia paling tidak bisa menolak keinginanku . dia menghela nafas sebentar lalu menatapku lagi .


“ baiklah tapi kamu jangan pulang teralu malam dan juga siapa yang mengantar kamu pulang nanti ? ” sudah aku di duga pasti ini yang akan dia tanyakan kejadian kecelakaan ku itu masih saja membuat ayah dan ibuku lebih hawatir kalau aku ingin pergi kemana-mana , walaupun aku sendiri anak yang terbiasa dimanja tapi tetap saja kelakuan mereka ini kadang membuat ku jengah sendiri .


“ayah tenang saja nanti teman zarha yang enterin ” kataku setengah kesal


“ perempuan tau laki-laki ” ayah bertanya sambil menyempitkan metanya penuh selidik . pertanyaan ini yang selalu saja membuatku senewen sendiri padahan dia tau temanku kadua-duanya kadang juga suka aku ajak kerumah bahkan salah satunya itu sepupku sendiri ya walaupun agak hmm bisa dibilang lebih cenderung ke perempuan sih .


“ jangan mulai deh yah , ayah tau sendirikan jawabannya ” ayahku tertawa mendengar gerutuanku


“ baiklah nanti telfon ayah kalau ada apa-apa ” kata ayahku saat aku ingin turun dari mobilnya


aku memutuskan untuk berjalan menuju kantin tempat dimana teman-temanku sudah menunggu sebenarnya hari ini aku ada jam kuliah jam 10 nanti sedangkan sekrang masih jm 8 pagi jadi aku memutuskan untuk bertemu dengan teman-temanku dikantin berbincang bincang sebentar .


“ zahra !! ” seseotrang perempuan manis memakai kaca mata dan berkerudung memanggiku dari arah pojok kantin , dia tidak duduk sendirian ada beberapa orang yang duduk ditempat yang sama dan melihat ke araku juga dengan pandangan senang . aku yang medengsr panggilan itu langsung berjalan ke arah mereka dengan setengah berlari ke arah mereka dan yang terjadi mereka langsung panik melihatku yang berlari .


“ ara apaan sih jangan lari dong lo kan masih tahap penyembuhan ” bella salah satu temanku datang sambil marah-mahar padaku yang langsung membuat aku cemberut , padahalkan aku hanya berlari apa salahnya coba .


“ ya ampun bell gue gak apa-apa kali ,lagian lo bilang kaya gini seakan-akan gw punya penyakit kangker darah aja kalo bergerak dikit langsung pingsan ” kesalku saat bella masih saja berada di sampingku sambil menuntunku duduk di salah satu meja yang di tempati teman-temanku yang lain .


“ cie jadi ceritanya udah sembuh nih ” kata aldi tidak lain dan tidak bukan sepupuku ini. mataku memancing ke arahnya


“ anak perawan berisik deh ” kataku lalu meledaklah suara tawa dari semua teman-temanku . sebenarnya panggilan itu cuma buat iseng-iseng aja seperti yang sudah aku bicarakan sepupuku yang satu ini bisa dibilang yaaahhh agak kemayu dikit tapi tenang dia bukan gay kok, dan itu yang membuat keluarga besarku sedikit tenang walau masih was-was .


“ ya ampun gue kangen banget denger lo ngatain si perawan ini ” kata vina sambil ketawa memegang perutnya , mau tidak mau akupun tertawa juga. Sementara aldi cemberut bukan main


“ ara lo itu bener- bener ya . lo ngatain gw kaya gitu jangan jangan lo udah enggak perawan lagi ” kata aldi sambil mendelik kesal ke arahku


“ ya ampun kakak sepupu gue yang satu ini masa gitu aja ngambek sih ,dan soal pertanyaan lo yang satu itu lo gak punya pertanyaan lain apa perasaan itu terus yang lo tanyain ” kataku sambil masih tertawa .


aldi itu selalu sebal kalau aku selalu ngatain dia kata gitu terus selalu pertanyaan itu yang dia lontarkan padahan dia tau sendiri kalau aku ini jelas masih perawan , pacaran saja baru sekali dan karena itu aku jadi terauma dengan hubungan itu .


“ terserah lo lah bete gue ” katanya sambil cemberut


“ jangan cemberut lah kan bercanda ” kataku sambil menggonyangkan badannya membujuknya supaya tidak marah


“Iya iya ” katanya walaupun masih setengah hati


“ gitu dong ” kataku senang


Tidak lama aku tidak mendengar kantin tiba-tiba sepi dan sepertinya aku tau apa yang terjadi . dari arah pintu masuk ada seorang pria yang menjado most wanted di kampusku ini tidak lain adalah kak farhan, salah satu seniorku .dia sangat di segani karena kecerdasannya ,dia juga aktif di berbagai akskul seperti basket dan dia yang menjadi kaptennya tidak heran ketika dia tiba di kantin seleruh mata tertuju pada nya , tardengar alay ? Tidak karena itu yang terjadi .


Dia menyapukan pandangnya keseluruh penjuru kantin dan akhirnya berhenti tepat di mana aku pun mamandangnya , dia tersenyum hangat padaku aku pun membalasnya dengan senyuman yang sama lalu banyak mata tajam yang melihat ke arahku merasa tersaingi , aku yang dilihati seperti itu juga membalas mereka sama tajamnya yang membuat mereka mengalihkan perhatianya kesegala arah . jangan salah kalau kalian fikir aku ini lemah berarti kalian salah. walaupun aku termasuk anak yang manja aku ini salah satu pemegang sabuk hitam tekwondo jadi wajar saja mereka walaupun tidak suka terhadapku tapi tidak berani kepadaku terlebih hanya untuk melabrak doang .


Ok kembali ketopik , kak dani di masih memandang dengan senyum yang tidak luntur di wajah tampannya itu lalu dia mulai berjalan ke arah tempat aku duduk dengan teman-temanku setelah sampai di sampingku dia langsung duduk di sampingku dan mengacak-ngacar rambutku yang langsung dapat tatapan iri dari seluruh pengunjung kantin terutama perempuan .


“ kamu udah baikan dek ” katanya sambil mesih mengacak tambutku ,


“ udah dong kak , aku kan punya kekuatan super ” kataku sambil menepis tanganya


“ kakak jangan keya gitu , kakak gak liat itu di sini semua orang udah kaya mau nerkam ara ” kata bella mengingatkan kak farhan dan memandang sinis orang yang melihatku tidak suka . mereka yang mendengar itu langsung kelimpungan ketika melihat tatapan tajam kak dani yang sangat menusuk itu . aku sendiri hanya menahan tawaku agar tidak pecah saat mereka memlih pergi dari kantin dan hanya menyisahkan beberapa orang saja yang seakan tidak perdulu dengan kebaraaanku .


“ udahkan udah beres” kata kak dani bangga karena sudah mengusir sebagian besar penghuni kantin yang tadi ramai .


“ iya-iya terserah kakak aja ” kataku sambil memutar bola mataku malas dengan sifatnya yang langsung beruba saat sudak keadaan sepi begini menjadi sifat nyan menyebalkan dan sifat itu akan muncul jika dia sedang bersama ku atau temantemanku seperti bella dan aldi .


“ kakak ngomong apa dateng kesini sih ara mau masuk nin bentar lagi ada jam kuliaha jadi harus cepet ya ngomongnya ” kataku sambil melihat jam tanganku


“ bagi no telfon dokter cantik itu dong ” katanya sambil meberikan puppy ayes . aku langsung memutar kedua bola mataku dengan malas , beberapa waktu lalu kak farhan sempat datang untuk menjengukku yang waktu itu belum pulih kebetulan ketika itu datang sepupuku yang baru pulang dia sebenrnya doter juga karena dia datang masih memakai jas dokternya jadi kak farhan beransumsi kalau dia itu doter yang merawatku jadi mulai hari itu aku di teror unuk meminta no telfon kakkaku itu .


“ dokter cantik siapa ra ” aldi melihat ke arahku dengan pensaran


“ dokter winda ” kataku sambil menekan nama winda , aldi membulatkan matanya sedetik kemudian tawanya langsung lepas tak kendali .


“ eh anak perawan kenapa lo ketawa ,lo juga kalo liat bakalan naksir juga, tapi itu juga jika lo masih normal ” kak farhan sambil mendelik sebal ke arah aldi


“ oh jadi ngatain ok gak bakalan gw restuin lo sama kakak gw ” kata aldi dan langsung mendapat tatapan bingung dari kak farhan. pusing melihat perdebatan yang pertinya akan semakin panjang aku memutuskan untuk pergi kekelas .


“ ara mau kemana ? ” bella meneriakiku saat melihat aku beranjak dari kursi ku


“ kelas ” balasku cuek


“ ikut !! ”serunya sambil berlari ke arahku


Hari ini untung saja dosen yang mengajar berhalangan untuk hadir jadi kelas di undur sampai minggu depan dan itu menjadi kesempatan untukku refresing ke salah satu mall yang menjadi tempat favorite ku dan bella .


Aku juga tadi sempat menelfon aldi bertanya apakah dia ingin ikut atau tidak tapi dia bilang masih ada pekerjaan maka dari itu aku hanya berdua saja dengan bella .


“Ra makan yuk laper nih ” kata bella sambil menarikku ke salah satu restoran


Setelah memesan makanan kami menunggu sambil sesekali berceloteh ria . dia bercerita tentang tugas yang harus aku kerjakan selama aki mengambil cuti katena kecelakaan itu dan itu membuatku pusing saking banyaknya .


“ zahra kok itu kaya kakak gue ya” aku yang masih asik dengan makananku mengabaikan ucapanya


“ perasaan lo aja kali,tapi kalo lo penasaran lo kesana aja ” kataku cuek sambil masih mengunyah .


“ tunggu ya ” aku hanya membalasnya dengan guaman dia bangkit dari kursi menuju tempat duduku yang berada di pojok resto .


Tidak lama setelah itu aku mendengar langkah kaki yang di nentakan kesal dan kursi yang diseret kasar di sampingku .


“ lo kenapa ? ”kataku saat melihat raut wajahnya yang sangat kesal itu .


“ udah nanti aja gue ceritain , lo udah selesai belom ”


“ udah ”


“ ya udah yuk pulang gue bete di sini ” katanya sambil meniup ujung kerudungnya dan memanyunkan bibirnya.


Belum sempat aku menjawab dia sudah mengeluarkan beberapa uang dia dan mengasihnya ke pelayan dan menyet ku ke luar dari resto ini dengan sambil menggerutu dan menghentakan kakinya kesal dan itu juga membuatku kesal karena dia menarik tanganku dengan sangat kasar.


“ eh pelan-pelan dong bel” kataku


tapi bella masih saja mengabaikanku dan terus menarik tanganku sambil sesali memengok ke belakang dengan menghentan kaki. dia juga mengomel-ngomel tidak jelas , aku yang tidak tau apa permasalahanya hanya iam pasra tanpa bicara lagi dan mengikuti dia yang sudah jalan menuju parkiran dan menyuruhku untuk menunggunya di sini .


tanpa aku sadari ada sebuah motor yang melaju dengan cepat kearahku dan saat aku menengkok, tubuhku hanya terdiam kaku. ini seperti kejadiaan yang aku alami beberapa minggu lalu yang masih menjadi trauma berat untukku .


banyak orang di sekitarku yang meneriakiku untuk menyingkir dari situ tapi entah kenapa aku tidak bisa bergerak lalu tiba-tiba ada sepesang tangan kekar yang menarikku menyingkir dari jalan itu dan aku hanya melihat lurus ke arah pengendara motor dengan tatapan kosong . lalu aku sempat melihat seringainya sebelum dia pergi dari tempat ini .


“kamu tidak apa-apakan ” tanya seseorang yang tadi menolongku itu , aku segera tersadar dan lalu membalas perkataanya .


“ iya terimakas... ” belum sempat aku melanjutka perkataanku aku kaget bukan kaget dengan apa tapi kaget karena melihat orang yang menolongku itu .


“ om dokter ” kataku tidak percaya dengan apa yang aku lihat .ternyat orang yang tadi menolongku itu dokter menyebalkan yang kemarin meninggalkan ku di halte itu. mendengar panggilanku yang tadi dia mengkerutkan dahinya tidak suka dan menatapku dengan pandangan tajam.


“ tadi kamu panggil saya apa ” katanya sambil menatapku tajam , aku yang melihat tatapan dia itu langsung menciutkan nyaliku tidak berani menatap matanya yang setajam elang .


“ zahra ” terdengar teriakan dari arah belakang kami yang tidak lain berasal dari suara bella temanku.


“ ya ampun zahra kamu tidak apa-apa , maaf tadi seharusnya mengejakmu untuk ikut saja kalau akan tau seperti ini jadinya ” katanya sambil menatapku khawatir.


“ tapi semua kecelakaan tidak akan datang dengan permisi nona , lebih baik kamu jaga teman mu ini, sudah berapa kali kakak bilang pulang tapi kamu tidak mau dengar dan sekarang lihat temanmu yang jadi tumbalnya” kata dokter itu lagi. tunggu doa bilang apa tadi ,kakak ? jangan-jangan....


“loh kakak masih di sini ” ucapan bella yang sontak mebuatku tekejut.





“tunggu jadi kalian kakak beradik ? ” tanyaku yag langsung mendapat anggukan dari bella . aku mengacak rambutku dengan frustasi , kenapa harus dia lagi sih .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar